jam

Minggu, 14 November 2010

Sejarah Tari

Rabu, 16 April 2008 | 13:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Menonton pertunjukan Dominique Boivin serasa mengikuti kuliah sejarah tari. Dengan caranya, ia mengajak penonton loncat ke abad pertengahan. Perjalanan sejarah panjang tersebut terasa segar karena disajikan dalam kemasan tarian yang kocak.

Itulah cara Boivin, penari asal Prancis, membawakan karyanya yang berjudul La Danse, Une Histoire a Ma Facon (Tari, Sebuah Sejarah Menurut Caraku Sendiri) di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat malam lalu.

Panggung yang tak seberapa luas dikotakkannya kembali menjadi lebih kecil dengan potongan kayu panjang. Jadilah panggung buatannya sendiri lengkap dengan dua lampu sorot bertangkai, layar putih kecil, dua meja panjang berisi peralatan, dan deretan lampu kuning 5 watt yang dipasang di muka panggung.

Selagi menari, Boivin mulai bercerita. Ia memulai pada abad pertengahan dengan penggambaran sebuah karnaval, lalu berdansa dengan topi hijau mancung. Ia menari loncat ke sana-sini dengan tangan terentang.

Kemudian beralih ke abad ke-16, ketika seni tari bergaya geometris sedang tenar. Alat unik dikeluarkannya lagi. Kini yang muncul adalah dua buah ujung lampu taman yang runcing. Tap, tap, ujung lampu bergerak dengan gaya kaku.

Tiba-tiba ia menjadi raja dan membedaki mukanya lalu mengambil gelang kertas di kedua pergelangan tangan. Dalam perjalanan sang raja, ia menari lebih lembut dan anggun, mewakili sosok bangsawan yang dipuja rakyat.

Boivin, yang mulai menari pada umur 6 tahun, juga membawakan pantomim. Di abad ke-18, tarian mulai menunjukkan bentuk berbeda. Boivin, yang mengenakan kaus buntung, kini telanjang dada. Kakinya
berjinjit lalu berjalan mundur.

Kisah kemudian beralih ke 1892 di Jerman. "Di sebuah pesta, tanpa sengaja gaunku di atas panggung terlalu panjang. Kemudian aku menarik dua ujung gaun. Lalu seseorang berteriak," katanya bercerita. Layar putih di belakang Bovin seketika menyala menyuguhkan gambar dua sayap kupu-kupu dan ia berdiri di tengahnya.

sejarah seni tari

Sejarah Tari

Rabu, 16 April 2008 | 13:13 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Menonton pertunjukan Dominique Boivin serasa mengikuti kuliah sejarah tari. Dengan caranya, ia mengajak penonton loncat ke abad pertengahan. Perjalanan sejarah panjang tersebut terasa segar karena disajikan dalam kemasan tarian yang kocak.

Itulah cara Boivin, penari asal Prancis, membawakan karyanya yang berjudul La Danse, Une Histoire a Ma Facon (Tari, Sebuah Sejarah Menurut Caraku Sendiri) di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat malam lalu.

Panggung yang tak seberapa luas dikotakkannya kembali menjadi lebih kecil dengan potongan kayu panjang. Jadilah panggung buatannya sendiri lengkap dengan dua lampu sorot bertangkai, layar putih kecil, dua meja panjang berisi peralatan, dan deretan lampu kuning 5 watt yang dipasang di muka panggung.

Selagi menari, Boivin mulai bercerita. Ia memulai pada abad pertengahan dengan penggambaran sebuah karnaval, lalu berdansa dengan topi hijau mancung. Ia menari loncat ke sana-sini dengan tangan terentang.

Kemudian beralih ke abad ke-16, ketika seni tari bergaya geometris sedang tenar. Alat unik dikeluarkannya lagi. Kini yang muncul adalah dua buah ujung lampu taman yang runcing. Tap, tap, ujung lampu bergerak dengan gaya kaku.

Tiba-tiba ia menjadi raja dan membedaki mukanya lalu mengambil gelang kertas di kedua pergelangan tangan. Dalam perjalanan sang raja, ia menari lebih lembut dan anggun, mewakili sosok bangsawan yang dipuja rakyat.

Boivin, yang mulai menari pada umur 6 tahun, juga membawakan pantomim. Di abad ke-18, tarian mulai menunjukkan bentuk berbeda. Boivin, yang mengenakan kaus buntung, kini telanjang dada. Kakinya
berjinjit lalu berjalan mundur.

Kisah kemudian beralih ke 1892 di Jerman. "Di sebuah pesta, tanpa sengaja gaunku di atas panggung terlalu panjang. Kemudian aku menarik dua ujung gaun. Lalu seseorang berteriak," katanya bercerita. Layar putih di belakang Bovin seketika menyala menyuguhkan gambar dua sayap kupu-kupu dan ia berdiri di tengahnya.

Rabu, 10 November 2010

seni tari lampung

 

SuaraMerdeka
Seni Tari Dari Daerah Lampung
Time Traveller Wed, 05 Mar 2003 14:21:00 WIB Salah satu kesenian yang berasal dari daerah Lampung adalah Seni Tari Lampung. Seni tari Lampung sudah dikenal sejak dahulu kala baik seni tari yang digelarkan pada upacara-upacara adat maupun pada acara yang bersifat hiburan belaka.

Jenis tari didaerah Lampung ini sangat bervariasi, sehingga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu Tari yang berjenis klasik (tradisional) dan tari yang berjenis tari kreasi baru (kontemporer).

Jenis tari tradisional merupakan tarian yang sudah berlaku sejak masa lampau dan hanya dipakai pada setiap upacara adat lama. Tarian ini biasanya hanya digunakan melalui pagelaran pada saat dilakukan upacara pengambilan gelar adat, pergantian pemimpin adat, perkawinan adat maupun menyambut tamu agung. Tarian ini dibawakan oleh gadis dan bujang keluarga pemimpin adat. Alat instrumen pengiring tarian ini disebut talo atau kulintang Lampung.

Sedangkan tari yang berjenis tari Kreasi Baru tidak dipakai pada upacara keagamaan.

Beberapa Jenis Tarian Lampung
  • Tari Nyambai
  • Tari Kipas
  • Tari Serujung
  • Tari Piring
  • Tari Sahwi atau Tari Ceti (Rotan Sedepa)
  • Tari Cangget
  • Tari Kesebh atau Tari Mayang
  • Tari Helibambang.
  • Tari Piring 12
  • Tari Melinting
  • Tari Bedana


Beberapa Jenis Tarian Lampung Kreasi Baru
  • Tari Sembah
  • Tari Manjau
  • Tari Sebambangan
  • Tari Serai Serumpun



Tari Cangget
merupakan salah satu jenis tari yang ditarikan dalam acara adat, misalnya dalam upacara Ngarbung Sanggaw; yaitu upacara Perkawinan adat secara besar-besaran yang dimulai dari pertunangan dengan memberikan uang jujur dan mempelai wanita berangkat dari Lunjuk Pancak Aji Kepanggo serta tambahan. Dan di kediaman mempelai laki-laki inilah diadakan acara Cangget dan acara-acara lainnya.

Macam jenis Tari Cangget, antara lain:
  • Cangget Maron
  • Cangget Nanggap
  • Cangget Ayak
  • Cangget Mepadun
  • Cangget Turun Mandi
  • Cangget Bulan Bakha

Senin, 08 November 2010

lagu daerah

lirik lagu daerah

Si Patokaan - Provinsi Sulawesi Utara ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Sayang sayang si patokaan
Matego tego gorokan sayang
Sayang sayang si patokaan
Matego tego gorokan sayang
Sako mangemo tanah man jauh
Mangemo milei leklako sayang
---
Note :
Indonesian old traditional song

Yamko Rambe Yamko - Provinsi Papua / Irian Jaya ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Hongke hongke hongke riro

Burung Tantina - Provinsi Maluku / Ambon ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Sio tantina burung tantina
mati dipanah Raja Nirwana
Sio tantina burung tantina
mati dipanah Raja Nirwana
Sakitnya bukan sakit penyakit
Khabarnya datang dari Sri Rama
Sakitnya bukan sakit penyakit

Lir Ilir - Provinsi Jawa Tengah ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir

Suwe Ora Jamu - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela
Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela
---
Note :
Indonesian old traditional song
Free public song & non commercial copyrighted song lyric

Keroncong Kemayoran - Provinsi DKI Jakarta / Betawi ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

La la la la la la la laaa
Laju laju perahu laju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Laju sekali laju sekali ke surabaya
Belenong di pinggir kali
Dengan Keroncong senang sekali

Ayo Mama - Provinsi Maluku / Ambon ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

ayam hitam telurnya putih
mencari makan di pinggir kali
sinyo hitam giginya putih
kalau ketawa manis sekali
ayo mama, jangan mama marah beta
dia cuma cuma pegang beta
ayo mama, jangan mama marah beta

Tanase - Provinsi Maluku / Ambon ::: Lirik Lagu Daerah dan Musik Nasional Indonesia

e tanase tanase bay bay
e tanase tanase tanase tikam matae
juru mudi tomang putar haluan
e tanase tanase timbul di bulan bulan
e tanase tanase tanase tikam matae
yang pawela panggayoh panggayoh hasa hasa

seni tari modern

UDW Dance Academy, Sekolah Tari Modern
UDW Dance Academy didirikan oleh penari dan koreografer profesional Adhis dan Yessy.
Senin, 15/3/2010 | 07:50 WIB
KOMPAS.com - Penari menjadi bagian dari perkembangan budaya populer dalam industri hiburan. Penari adalah juga selebriti panggung, profesi yang memberikan kontribusi atas kesuksesan sebuah paket pertunjukan. Profesi yang makin diminati anak muda, namun minim apresiasi.

Realitas inilah yang kemudian memicu berdirinya akademi tari di bawah bendera dancer profesional United Dance Works. Adalah Adhisty Juliani Kampono dan Yessy Hutabarat, dua perempuan penari dan koreografer yang sudah berpengalaman dalam dunia tari lebih dari satu dekade, yang menggagas sekolah tari ini.

United Dance Works Dance Complex, ini nama wadahnya, lingkungan yang sarat dengan kesan seni tari modern, kemandirian dan profesionalisme, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. UDW Dance Academy, adalah salah satu program pendidikan tari di dalamnya.

"Potensi dan bisnis tari harus dikelola dengan baik. Profesi penari masih menjadi second class di dunia apalagi di Indonesia. Kesadaran bahwa seni tari bisa dikembangkan menjadi profesi masih harus dibangun, khususnya di Indonesia. Bahkan di tingkat Asia, pengakuan atas potensi seni tari modern dari Indonesia masih dipandang sebelah mata. Namun, begitu tahu kekayaan seni tari modern yang dikolaborasikan dengan budaya tradisional, mata dunia menjadi lebih terbuka," papar Adhisty kepada Kompas Female usai grand launching UDW Dance Complex di Kemang Utara, Jakarta Selatan, Sabtu (13/3/2010) lalu.

Sekolah tari, menurut Adhis, terutama yang fokus pada tari modern masih sangat sedikit. Kepekaan melihat kebutuhan dan perkembangan minat dan potensi anak muda masa generasi MTV melatari munculnya akademi ini.

Indonesia sudah cukup tertinggal dalam pengembangan seni tari modern. Padahal potensinya cukup besar jika diberdayakan. Adhis menjelaskan Singapura bahkan mencari guru tari dari Indonesia untuk diberdayakan di negaranya.

"Bahkan Singapura menyediakan ruang kepada pekerja seni untuk unjuk karya dan mereka difasilitasi. Apresiasi negara sangat tinggi atas potensi seni," tutur Adhis.

Asia bahkan menganggap Indonesia tak kaya potensi. Hingga akhirnya mereka mengakui kekayaan tradisi, setelah UDW menunjukkan kehebatan tradisi tari Saman dari Aceh yang dipadukan dengan gerak tari modern. Pertunjukan tersebut terwakilkan oleh UDW dalam sebuah ajang festival seni tingkat Asia di Singapura tahun 2009 lalu.

UDW Dance Academy membuka ruang untuk belajar tari lebih mendalam dan technical. Selain Yessy, dan sekolah tari ini juga akan diperkuat oleh David, koreografer profesional bertaraf internasional.
Level tari dimulai dari beginner, basic, intermediate, advance, dan soloseal selama 3-4 tahun. Jenis tariannya modern tradisional Indonesia, jazz ballet, pop modern, hip hop, kontemporer, lyrical, street latin, dan Funk. Biaya administrasi untuk mengikuti sekolah ini sebesar Rp 250.000. Sedangkan setiap level memiliki biaya pendidikan yang berbeda dengan masa waktu belajar yang ditentukan. Info lengkapnya bisa didapati di www.uniteddanceworks.com.
UDW Dance Company: Jalan Bangka 11 No 3A, Kemang Utara, Jakarta Selatan

C1-10

Editor: din
    Font: A A A Dibaca : 5126

Ada 2 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda

  • rara
    Kamis, 18 Maret 2010 | 09:23 WIB
    tingktnya dimulai dri kls brp smpe brp? uz biaya adm tu ud trmksud ap aj?? thkns

  • vR
    Rabu, 17 Maret 2010 | 07:49 WIB
    ada kelas untuk anak 11 thn ga? tks
 
Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.

seni musik nusantara

A. Pengertian Musik Nusantara
Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop.

B. Sejarah Musik Nusantara

Terdapat tahapan- tahapan perkembangan musik Indonesia (nusantara). tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha

Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.

Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha

Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.

Masa setelah masuknya pengaruh Islam

Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.

Masa Kolonialisme

Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.

Masa Kini

Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.

C. Fungsi Musik Nusantara

Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana atau media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi.
Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.

Sarana Ekspresi Diri

Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.

Sarana Komunikasi

Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.

Pengiring Tarian

Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya